Hal pertama perlu kita ketahui: Apa itu demam dengue (Deng-gey), dan bagaimana seseorang bisa mengidapnya?
Kilas Balik Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit ini, umumnya tidak fatal, banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Penyakit demam berdarah ini disebarkan oleh nyamuk. Demam berdarah dengue menyebar dari orang ke orang, yaitu ketika seekor nyamuk pembawa salah satu dari empat virus dengue, menggigit orang sehat. Maksudnya tidak dapat menyebar langsung dari orang ke orang. Hanya melalui nyamuk yang menggigit orang yang terinfeksi dan kemudian menggigit orang yang sehat.
Nyamuk pembawa virus penyebab demam berdarah dengue (DBD) |
Meskipun demam berdarah adalah jenis penyakit yang relatif baru dan menjadi masalah serius sejak tahun 1950an, namun sekitar 400 juta orang terinfeksi setiap tahun [sumber: CDC].
Beberapa kasus sangat ringan sehingga pasien tidak mengalami gejala apapun. Gejala akan muncul empat sampai sepuluh hari setelah tergigit nyamuk pembawa virus dengue tersebut.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini dan baru-baru ini mengunjungi daerah di mana demam berdarah diketahui terjadi, temui dokter sesegera mungkin. Mungkin Anda terkena demam berdarah lebih dari sekali. Setiap infeksi berikutnya dapat meningkatkan peluang Anda terkena demam berdarah dengue. Penyakit demam berdarah ini lebih parah. Demam berdarah dengue bisa menyebabkan pendarahan serius, syok dan mungkin kematian.
Belum ada vaksin atau obat jitu untuk demam berdarah. Jadi cara terbaik untuk menghentikannya adalah melalui pencegahan. Kelambu, penolak dan pengurangan tempat berkembang biak nyamuk adalah cara paling efisien untuk mengurangi wabah demam berdarah.
Begitu seseorang terkena demam berdarah, hanya ada sedikit cara bagi profesional medis untuk mengobatinya [sumber: CDC], yaitu:
- Penghilang rasa sakit yang hanya mengandung acetaminophen (ibuprofen dan aspirin dapat meningkatkan perdarahan)
- Beristirahat
- Memperbanyak asupan cairan
- Menghindari nyamuk, terutama saat demam
Kebanyakan orang sembuh dalam waktu sekitar seminggu. Gejala yang lebih serius dapat menyebabkan rawat inap dan jalan yang lebih lama.
Namun, ada beberapa pembicaraan menarik baru-baru ini tentang pengobatan dan pencegahan demam berdarah. Banyak orang yang mengklaim bahwa Anda dapat mencegah dan mengobati demam berdarah dengan sesuatu yang mudah ditemukan. Secara alami Anda dapat menemukannya pada makanan yang Anda konsumsi atau suplemen yang Anda konsumsi, yaitu vitamin C.
Adakah legitimasi dibalik klaim ini? Mari kita simak pendangan ilmuan dengan naturopath.
Pandangan Ilmuwan vs Naturopati Mengenai Vitamin C
Pertama kita perlu memahami bagaimana vitamin C bekerja dalam sistem kekebalan tubuh.
Juga dikenal sebagai asam askorbat, vitamin C memiliki beberapa peran dalam tubuh. Asam askorbat ini membantu dalam perbaikan, pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh. Vitamin ini juga membantu menyerap zat besi, menyembuhkan luka, dan menjaga kesehatan tulang, baik tulang rawan maupun tulang gigi. Serta vitamin C memberi asupan sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan antibodi dan produksi sel darah putih.
Konsumsi vitamin C berlebih berakibat Over Dosis Vitamin atau Hipervitaminosis |
Bersumber dari Avery, Vitamin C juga meningkatkan kadar interferon. Interferon adalah protein yang diciptakan sel kita untuk bertahan melawan - atau, seperti namanya, mengganggu - virus dan penyakit. Protein ini menghambat produksi lebih lanjut dari virus atau zat asing dan dapat menghentikan infeksi yang lebih parah.
Studi telah menunjukkan bahwa menyuntikkan interferon langsung ke sel memang dapat melindungi terhadap virus dengue dengan menghentikannya di jalurnya [sumber: Diamond and Harris].
Selama beberapa tahun terakhir, homeopati, atau praktisi pengobatan alternatif, telah berbicara tentang hubungan antara vitamin C dan menyembuhkan demam berdarah.
Secara teori, nampaknya karena vitamin C meningkatkan interferon, dan interferon dapat menghambat perkembangan demam berdarah, bisa menyembuhkan penyakitnya. Namun, penting untuk diingat bahwa, sejauh ini, ini hanyalah sebuah teori.
Beberapa percaya bahwa vitamin C membantu meningkatkan jumlah trombosit, yang menurun selama pertarungan terhadap virus demam berdarah. Homeopath menyarankan untuk mengkonsumsi suplemen selain makan makanan kaya vitamin C dan antioksidan seperti acai berries, jeruk, blueberry dan tomat.
Namun, tidak ada penelitian yang divalidasi oleh banyak sumber untuk mendukung teori ini. Dan tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa setiap makanan tertentu dapat meningkatkan jumlah trombosit.
Meskipun demikian, beberapa ahli naturopati menyarankan untuk mengkonsumsi 500 miligram vitamin C enam kali sehari untuk perawatan dan pencegahan dan untuk meningkatkan produksi interferon [sumber: Carahealth].
Namun, perlu diketahui juga bahwa dosis ini sama dengan 3.000 mg vitamin C sehari, yaitu 1.000 mg di atas batas harian yang disarankan di atas. Bisa berakibat over dosis vitamin atau hipervitaminosis.
Tentang Cara Konsumsi Antibiotik, baca Konsumsi Antibiotik Beserta Susu
Menurut Mayo Clinic, jumlah harian yang disarankan (RDA) vitamin C untuk orang dewasa adalah 65 sampai 90 mg per hari, dan kebanyakan orang bisa mendapatkannya melalui makanan sehat.
Akibat Over Dosis Vitamin C
Anda tidak bisa overdosis oleh sebab vitamin C. Hal ini karena kelebihan apapun akan dikeluarkan melalui urine (air kencing) Anda. Namun, Anda bisa menderita efek samping. Di antara efek samping kelebihan vitamin (hipervitamiosis) yaitu:
- Mual atau muntah
- Diare
- Mulas
- Perut kembung
- Sakit kepala
- Terbentuknya kristal dan atau batu ginjal
Sebagian besar klaim vitamin C menjadi "obat ajaib" untuk segala hal. Mulai dari flu, virus pada umumnya, hingga sel kanker sesauai penemuan Linus Pauling [sumber: Offit]. Pauling adalah seorang ahli kimia terkenal yang memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 1954 karena karya revolusionernya tentang ikatan kimia. Dia menerbitkan sebuah buku pada tahun 1971 yang disebut "Vitamin C and the Common Cold,". Sebuah karya best seller yang masih dikutip sampai hari ini, terlepas dari penelitian yang telah menunjukkan potensi bahaya dalam mengonsumsi suplemen.
Namun, lusinan penelitian ilmiah dan medis tidak menunjukkan bukti bahwa vitamin C menyembuhkan semua ini. Bahkan bisa berbahaya [sumber: Offit]. Selanjutnya, menurut Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS, American Medical Association, Department of Health and Human Services, dan banyak kelompok lainnya tidak merekomendasikan untuk mengkonsumsi vitamin C untuk pencegahan dan penanganan flu pilek, tentunya termasuk demam berdarah.
Jadi, bisakah vitamin C mencegah demam berdarah? Ilmu mengatakan tidak. Naturopati mengatakan ya.
Catatan :
Naturopahty adalah sistem pengobatan alternatif berdasarkan teori bahwa penyakit dapat berhasil diobati atau dicegah tanpa menggunakan obat-obatan, dengan teknik seperti pengendalian diet, olahraga, dan pemijatan. Terdapat definisi lain yang sejenis pengobatan alternatif atau tradisional seperti homeopati, naturopati, pijat atau pengobatan Cina.Referensi:
Debra Ronca "Can vitamin C help prevent dengue fever?" 6 August 2015. HowStuffWorks.com.
<https://health.howstuffworks.com/wellness/food-nutrition/vitamin-supplements/can-vitamin-c-prevent-dengue-fever.htm>
CDC
http://www.cdc.gov/dengue/Symptoms/
Avery
http://www.healthguidance.org/entry/16584/1/Does-Vitamin-C-Really-Boost-Your-Immune-System.html
Science Direct
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0042682201911146
Caraheath
http://www.carahealth.com/health-conditions-a-to-z/tropical-diseases/naturopathic-approaches-to-prevent-treat-dengue-fever.html
Mayo Clinic
http://www.mayoclinic.org/healthy-living/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/vitamin-c/faq-20058030
Offit
http://www.theatlantic.com/health/archive/2013/07/the-vitamin-myth-why-we-think-we-need-supplements/277947/?single_page=true
CDC
http://www.cdc.gov/dengue/Symptoms/
Avery
http://www.healthguidance.org/entry/16584/1/Does-Vitamin-C-Really-Boost-Your-Immune-System.html
Science Direct
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0042682201911146
Caraheath
http://www.carahealth.com/health-conditions-a-to-z/tropical-diseases/naturopathic-approaches-to-prevent-treat-dengue-fever.html
Mayo Clinic
http://www.mayoclinic.org/healthy-living/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/vitamin-c/faq-20058030
Offit
http://www.theatlantic.com/health/archive/2013/07/the-vitamin-myth-why-we-think-we-need-supplements/277947/?single_page=true