Berbeda dengan pemuaian zat padat, pada zat cair hanya
dikenal pemuaian volume (tiga dimensi). Singkatnya, volume zat cair bertambah
ketika suhunya dinaikkan atau kalornya ditambahkan ke dalam zat cair. Oleh karena
molekul zat cair lebih bebas bergerak dibandingkan molekul zat padat, pemuaian
zat cair tentunya lebih besar bila dibandingkan dengan zat cair. Logika yang
sederhana. Sifat pemuaian zat cair inilah yang digunakan pada skala praktis
untuk mengukur temperatur suatu benda dengan dalam sebuah alat yang dinamai termometer.
Danau Beku |
Anomali air merupakan fenomena yang memiliki peranan yang penting di alam. Sebagai
contoh, ketika temperatur air turun, permuakaan air pada sebuah danau misalnya,
menjadi lebih dingin. Akibat hal ini, air di permukaan akan tenggelam karena
air yang dingin memiliki massa jenis yang lebih besar dari massa jenis air pada
suhu normal.
Secara perlahan-lahan air yang turun ini mencapai suhu $4^\circ{}C$.
Ketika permukaan air didinginkan lagi, air akan tetap dipermukaan karena massa jenisnya
lebih kecil dari massa jenis air di bawahnya. Akibatnya air di permukaan ini
membeku, dan terbentuklah lapisan es di permukaan danau tersebut, sementara air
di bawahnya tetap cair.
Hai ini membuat tanaman dan hewan di dalam air bisa tetap
hidup oleh karena air tidak membeku di bawah permukaan. Apabila air memiliki
sifat seperti zat-zat lain (tidak terdapat anomali air), maka yang pertama kali
membeku adalah dasar danau, bukan permukaannya. Dan hal tersebut menutup
kemungkinan bagi hewan dan tanaman air untuk bisa hidup.
Bila digambarkan secara grafik mengenai anomali volume dan massa jennis, kurang lebih seperti berikut
ini:
Anomali massa jenis air |
Anomali volume air |
Terima kasih sudah berkunjunng. Subscribe agar mudah menerima info dari Ilmu Sains yang ter-update.